Sunday, December 28, 2008

For What It's Worth

For What It's Worth




Hey baby come round
keep holding me down
and I'll be keeping you up tonight.
The four letter word got stuck in my head
the dirtiest word that I've ever said
it's making me feel alright.
For what it's worth I love you
and what is worse I really do
oh what is worse I'm gonna run run run
'till the sweetness gets to you
and what is worse I love you!

Hey please baby come back
there'll be no more loving attack
and I'll be keeping it cool tonight.
The four letter word is out of my head
come on around get back in my bed
keep making me feel alright.
For what it's worth I like you
and what is worse I really do
things have been worse
and we had fun fun fun
'til I said I love you
and what is worse I really do!

For what it's worth I love you
and what is worse I really do

,

Saturday, August 30, 2008

Bagaimana jika?

Bagaimana jika lw bertemu sama orang yang lw rasa perfect untuk lw? Dia ngertiin lw, dan lw pun sebaliknya. Waktu kalian lagi bersama, waktu kayanya berhenti.

Bagaimana jika, untuk alasan tertentu, hubungan kalian ngga bisa berjalan semestinya, pokoknya… you just can’t make it works. Apakah lw akan menghabiskan sisa hidup lw mencari hubungan yang lain? Atau lw lebih memilih tetep sm orang itu aja?

Bagaimana jika, lw tetap sama orang itu, lalu beberapa tahun kemudian, lw bertemu sama orang impian lw? Tapi, pada saat itu.. semuanya sudah terlambat. Apakah lw akan menghabiskan sisa hidup lw menyesali keputusan yang lw buat sebelumnya? Atau lw lebih memilih untuk mati rasa sama itu semua?

Bagaimana jika, lw menghabiskan sisa hidup lw merasa takut untuk settle sama seseorang? Lw melewatkan kesempatan sama setiap orang yang dekat sama lw, lw selalu merasa “bukan ini yang gw cari” dan lw terus menunggu yang “tepat” itu datang, tentu aja dia akan datang suatu saat nanti, lagi pula, masih banyak waktu, lw baru 20an…

30…

40…

……

Bagaimana jika, lw mencintai orang dengan bebas, dengan seluruh hati lw, memberikan setiap orang yang dekat sama lw kesempatan untuk jadi yang terbaik untuk lw?

Bagaimana jika, lw menghabiskan waktu yang entah berapa lama untuk orang yang ngga perduli sama lw, orang yang sering ngecewain lw? Tapi walau begitu, lw ngga pernah menyerah sama orang itu, mau ngga lw settle sama dia? Lw menghabiskan hidup lw mencari orang yang akan bertahan. Seseorang yang kan datang pada saat yang tepat dan sayang sama lw waktu lw sayang sama dia. Bagaimana jika lw ngga pernah ketemu sama dia?

Bagaimana jika lw berakhir sendirian?

Bagaimana jika?

"Aku Mau Ngomong!"

Setiap orang punya batas kesabaran

Setiap hubungan pasti ada waktunya

Setiap cowo akhirnya bakalan dengar 3 kata yang paling males dia denger dari mulut cewe. 3 kata yang sering dianggap masalah. 3 kata itu?

“aku mau ngomong!”

Seringnya atau biasanya ini berarti cewe itu butuh klarifikasi tentang hubungan yang sedang dijalanin. Sepertinya cewe itu perlu tau klo cowonya itu satu pikiran apa ngga sama dia. Misalnya pertanyaan2 kayak hubungannya mau dibawa kemana? Apa hubungan ini progres ato ngga? Intinya dia mau memastikan klo cowonya juga peduli sama hal2 seperti itu.

Sebenernya di setiap hubungan, ada tahap dimana pembicaraan kaya gitu jadi masuk akal banget. Tapi sering juga terlambat, maksudnya pacarannya udah lama tapi pembicaraannya kayak gitu malah ngga pernah diomongin.

Idealnya setiap pasangan harusnya bisa terbuka satu sama lain. Setiap ada yang dipikirin sama cewe, harusnya dia bisa kapan aja ngomong ke cowonya. Cowonya juga harus terbuka untuk membahas apa yang ada dihatinya sendiri, baik itu hal yang pengen di denger sama cewenya atau bukan. Tapi seringnya ya ngga begitu. Biasanya klo lagi ada hal yang mengganggu pikiran cewe, bukannya di omongin supaya cowoknya ngerti, tapi dia malah ngambek, ngarepin cowonya bisa ngerti tanpa penjelasan kenapa. Alhasil si cowo jadi malah pusying sama kelakuan cewenya, ngga tau harus ngapain. Sebaliknya, cowo biasanya lebih parah lagi, klo dia lagi ngga suka sama kelakuan cewenya, bukannya dibicarain baik2 tapi secara kekanak2an dia malah berbuat sesuatu (secara sengaja) yang tujuannya justru untuk nyakitin perasaan cewenya cuma untuk muasin hati dia sendiri. Misalnya klo dipikirnya cewenya selingkuh, bukannya diomongin supaya jelas tapi malah dibales depan mata cewenya. Yaaah… biasa lah, ngga ada abisnya..

Pembicaraan ini jadi susah karena seringkali, pembicaraan kaya gitu sering menimbulkan efek si cowo merasa jadi tersudut. Baik si cewenya ngomong atau ngga, si cowo ngerasa klo dia itu di paksa buat commit dalam segala hal, baik cowonya siap apa ngga.

Menurut seorang teman saya, waktu cewe bertanya sama cowonya, sebenernya itu usaha untuk supaya ada pembicaraan yang terbuka sama cowonya. Sebenernya cewe, ngga minta supaya cowonya commit sekarang juga. Masalahnya si cewe minta cowonya untuk memberitahu dia tentang kedepannya. Jadi kesannya si cewe menekan si cowo dengan batas waktu tentang kapan cowonya bisa commit sama dia. Soalnya gimana si cewe bisa tau apa yang di rasain sama cowonya sebulan dari sekarang atau tiga bulan kemudian.

Intinya. Saat suatu hubungan ngga progres pada kecepatan yang diharapkan sama si cewe, cewe itu bakalan resah, dia perlu tau apakah semua hal itu akan berubah atau gitu2 aja. Klo hubungannya progres sesuai kemauan si cewe, ya si cewe juga ngga ngerasa harus membahas apa2. tapi klo hubungannya dirasa terlalu cepat, si cewe juga bakalan membuka pembicaraan lagi. Bagaimanapun, kata2 “aku mau ngomong” biasanya bukan good news buat cowo.

Harus ada cara yang lebih baik!

Monday, August 18, 2008

You Cant Be In love

Lw pasti sering liat atau denger. Satu pasangan, pacaran 3 taun, 4 taun, 7 taun. Jalan pelan2 ke arah perkawinan, setidaknya orang2 pasti mikirnya begitu. Mungkin ada yang tunangan dulu, atau malah “living together”, tapi untuk suatu alasan, mereka kayanya ngga bisa yang di film2 dibilang “happly ever after”.
Kemudian suatu hari mereka pisah. Semua orang kaget, trus semua orang lebih kaget lagi waktu tau beberapa bulan kemudian, salah satu dari mereka ketemu orang yang baru lalu nikah sama orang itu.
Apa yang terjadi? Kenapa mereka pacaran lama2 Cuma untuk nikah lagi sama orang baru yang mereka temukan? Apakah ini sebuah fenomena??

Ini namanya jatuh cinta. Hari dimana semuanya akhirnya “clik” pada tempatnya. Ini dia yang orang bilang “waktu lw ngerasa, lw tau laah” atau yang dalam bahasa yang lebih keren lagi “when you know, you know”.

Kadang2 ada orang yang ngasih tau lw, klo jatuh cinta itu ada aturannya. “lw ngga boleh jatuh cinta terlalu cepat setelah putus”. “terlalu cepat”nya itu bisa 2 bulan, 2 taun, 2 dekade… yaah tergantung siapa yang ngomong dan lagi ngomongin siapa. Apapun kasusnya, kayaknya beberapa orang merasa klo mereka punya hak untuk menentukan kapan orang boleh jatuh cinta.

Klo lw jatuh cinta dan hubungan kalian berakhir, apa berarti itu bukan cinta? Gw kenal orang yang percaya pemikiran itu. Tapi emangnya pasti begitu apah??
Ya ngga laaah…

Cinta itu ngga berbanding lurus sama lamanya suatu hubungan (halah). Cinta itu perasaan yang nyata, yang pada saat lw rasain, dia (cinta) exists (halah..). lw ngga bisa ngembaliin perasaan itu cuma karena orang yang lw cintain itu suka kentut klo lagi ketawa, ato ada bunyi ngorok klo dia lagi ketawa. Pokoknya klo lw cinta sama dia, yaa berarti lw cinta! Ngga ada yang bisa ngerubah.

Begitulah persepsinya. Persepsi itu = kenyataan buat orang yang punya persepsi (nah lho). Gw pernah ngobrol sama cewek yang udah jalan sama cowoknya selama 6 bulan. Gw tanya klo dia cinta apa ngga sama cowonya? Trus dia ngeliat ke gw dan bilang “tinno, cinta itu butuh waktu lebih lama dari itu buat berkembang”. Ooh okey… nampaknya kenyataan bwat dia, cinta itu bukan cinta sampe hubungan itu settle ke tahap “comfortable”. Tapi katanya ketertarikan dan napsu juga masuk kedalam “tahapan” jatuh cinta. Jadi… technically.. proses jatuh cinta itu terjadi waktu awal2 lw ketemu sama seseorang, tapi itu bukan cinta sampe LW berkata demikian. Ngga ada orang lain selain diri LW sendiri yang tau klo lw lagi “in love” (halah).

Apakah itu cinta, klo “the other person” ngga ngebales perasaan lw?
Apakah itu cinta, klo “the other person” ngga pernah tau lw exist?
Apakah itu cinta, klo salah satu lw atau pasangan lw nikah sama orang lain?
Apakah itu cinta, klo suatu hubungan berakhir?

Cuma lw yang bisa jawab pertanyaan untuk diri lw sendiri. Cinta itu ngga lebih dari sekedar LABEL yang lw pasang untuk perasaan yang lw rasain.

Intinya, ngga ada yang bisa bilang ke lw, klo yang lw rasain itu bukan cinta. Ngga ada yang bisa bilang ke lw, klo seseorang itu ngga pernah cinta sama lw. Cinta itu perasaan lw. Dan Cuma lw yang tau apa yang ada di hati lw.